Kamis, 21 April 2011

Boys, My Eyes Are Up Here!!


Beberapa minggu yang lalu, saya sempat ngalamin kejadian nggak enak. Nggak cuma sekali, tapi dua kali.
Cerita pertama terjadi tanggal 10 April. Waktu itu saya datang ke sebuah acara penggalangan dana untuk korban gempa di Jepang. Disana saya ketemu beberapa teman les yang memang sudah lama nggak saya temui. Awalnya seneng, bisa ketemu temen-temen, tapi ternyata sesuatu nggak ngenakin itu terjadi ketika saya ngobrol dengan salah satu dari mereka. Teman saya ini melakukan tindakan yang membuat saya nggak nyaman. Sewaktu saya ajak ngobrol, matanya melirik kearah lain selain mata saya. Kemana coba? Iyak, pinter! Matanya justru berkelana ke arah dada saya. Kalau cuma dilakukan sekali, saya pikir itu masih wajar, namanya juga laki-laki. Tapi ketika dia nggak bisa mengontrol matanya dan malah melirik naik turun dari mata-dada-mata-dada-mata-dada saya langsung merasa ada yang salah dengan otak teman saya itu. Hal pertama yang terlintas di kepala saya cuma pergi meninggalkan teman saya itu. Padahal kalo saya ingat-ingat lagi, saya bisa saja menegur dia atau mungkin memukul matanya dengan apapun yang ada.

Cerita berikutnya terjadi di facebook. Beberapa hari yang lalu saya iseng-iseng mengganti profile picture di facebook. Saya pilih sebuah foto yang menurut saya cukup unyu *cuih*. Kebetulan pixel poto tersebut nggak terlalu besar, jadi ketika saya jadikan profil picture, saya menganggap foto itu nggak terlalu jelas. Sayangnya, beberapa laki-laki menganggap foto saya itu terlalu seksi! Katanya aurat saya kemana-mana! Matamu lah yang kemana-mana! Tapi ya akhirnya tetap saya yang mengalah. Saya hapus foto itu & menggantinnya dengan foto yang nggak kalah unyunya *cuih cuih cuih*. Padahal foto saya nggak kenapa-kenapa. Memang otak mereka saja yang nggak bisa menahan pikiran-pikiran kotornya :(

Kejadian  ini sampai saya bawa ke ranah twitter. Lalu teman2 saya (para wanita hebat itu) memberikan pendapatnya masing-masing. Ini beberapa diantaranya:

Its not your fault to have a good look and make anyone impressed at u. - @chiw

@nungkiputri @nona_merah itu normal. But, ketika kamu merasa gak nyaman dgn itu, kamu punya HAK utk keberatan, atau bertindak. - @chiw

Banyak laki2 tak berpendidikan yg tak tahu cara menghormati wanita. tugas kita utk mendidiknya. Kamu mampu n bisa, tinggal mau atau enggak! - @chiw

Btw, jd perempuan emg repot. Kdg sampe marah pd diri sendiri krn ga berdaya ktk dilecehkan (entah sekedar dipelototi or lainnya) - @chiw

Lelaki paling educated sekalipun tetep pny naluri alami laki". I mean, laki" straight mana yg gak seneng ngeliat badan bagus perempuan? - @nona_merah

You know you're one step closer being called 'slut' when men can't stop staring at your boobs. - @nona_merah

Kadang kita menilai diri kita berdasarkan pendapat org lain, betul? Dan ini bukan soal low self-esteem.. - @nona_merah
Beberapa dari kami -para perempuan-, memang tercipta dengan aset yang sedikit berlebih. Belum lagi kalau yang bersangkutan memiliki postur tubuh yang bagus. Entah njenthit, entah ndegeg, entah semlehoy, makin sempurnalah bentuk tubuhnya. Itu bukan salah kami. Lagian sejak kapan coba, cantik & menarik menjadi sebuah kejahatan?? Apakah suatu saat nanti, kalian juga akan menyalahkan ibu hamil & menyusui karena ukuran payudaranya yang semakin membesar seiring pertumbuhan janinnya??

Kalian selaku para pria, boleh saja mengagumi apa yang ada ditubuh kami. Tapi ya itu tadi, cukup sampai batas mengagumi, bukan melecehkan!! Kami nggak perlu tau apa yang kalian pikirkan tentang tubuh kami! Apa, kami harus pake baju model karung supaya nggak memperlihatkan bentuk tubuh?!
Saya percaya, setiap laki-laki memiliki imajinasinya masing-masing. Yang membedakan adalah apakah dia bisa menahan dirinya atau tidak. Dan buat kalian, laki-laki yang merasa terlibat atas 2 kejadian itu, YA! SAYA TERSINGGUNG!

*pinjem gambar disini

Selasa, 22 Februari 2011

Merawat Rambut *kalo inget*

Rambutku kering. Banget. Udah mendekati status "rusak" malah. Iya sih, saya bukan banci salon. Paling rajin ke salon ya sebulan sekali. Itupun cuma buat facial, dan juga kalo inget. Selebihnya? Ya mentok-mentok potong rambut di salon deket kost. Murah meriah, cepet, dan nggak pake capek. Lagian, saya ini kan berjilbab, nggak terlalu memperdulikan masalah rambut. Sampai akhirnya minggu kemarin saya harus menerima kenyataan bahwa rambut saya ini memang sedang mengalami masalah serius. 

Beberapa bulan yang lalu, rambut saya ini memang pernah dismoothing. Anggap saja saya sedang bosan berambut ikal. Tapi rasa bosan itu cuma tahan beberapa hari. Setelah smoothing, saya kembali pakai curling iron tiap habis keramas. Nggak heran kalo rambut saya makin rusak setiap harinya. Sayangnya, tiap kali saya potong rambut, kapster di salon langganan selalu menyarankan penataan rambut yang neko-neko. Ya smoothing lah, ya rebonding lah, ya diwarnai lah, tanpa memikirkan kondisi rambut saya yang sebenarnya.

Minggu kemarin, kebetulan saya potong rambut di salon yang berbeda. Kapsternya bilang, "rambutmu rusak ya, mbak?" Saya jawab "iya, hair drier tiap hari." Kemudian saya mikir, rambut ini memang rusak. Terakhir kali saya hairspa atau creambath entah beberapa bulan yang lalu. Akhirnya saya putuskan untuk mulai merawat rambut lagi. Dimulai dengan hairspa madu siang itu, dan dilanjutkan dengan membeli 1 jar cream perawatan yang bisa dipakai untuk creambath sendiri. Kenapa creambath sendiri? Karena saya nggak punya cukup uang untuk nyalon tiap minggu, kakak!! 

Pilihan saya jatuh ke Colestral Cream with Vitamin E.
excellence ALL-IN for hair treatment


Kenapa pilih produk ini:
1. Nggak perlu steamer ataupun handuk panas. Cukup dengan didiamkan selama 15menit, cream ini sudah bisa bekerja secara maksimal. *Kata SPGnya sih begitu.
2. Kemasannya nggak terlalu besar (500g). Kalau suatu saat nanti saya nggak cocok atau bosan, nggak mubazir kan sisanya..
3. Murah. Cuma 24ribu, untuk kemasan 500g. *lagi* Kalo bosen, nggak buang-buang duit.
4. Lagi diskon 15%. Jadi saya cukup bayar 18ribu. Ini yang paling penting! *dudududu

Sebenernya sih, ngincer yang L'oreal hairspa atau Makarizo Hair Energy gitu, tapi kembali lagi ke masalah isi dompet dan kemungkinan saya bosan! Sampai kost, saya baru kepikiran, kalo beli yang mahal sekalian, bukannya mau nggak mau termotivasi untuk menghabiskan ya? Kan sayang tuh, udah rogoh kocek dalam-dalam, tapi kok malah nggak diabisin. Toh saya juga tau, kualitas produk-produk itu sebanding dengan harganya. Ya sudahlah, saya habiskan dulu produk ini yaa. Bagus atau nggaknya, nanti saya review disini.

Yuk ah, mari .. *kibas rambut*

Jumat, 21 Januari 2011

Goodnight and Go

Goodnight and Go - Imogen Heap

"Oh, why'd ya have to be so cute?
It's impossible to ignore you"

Kamis, 20 Januari 2011

Rindu.Kamu

Taken from here


Kita itu, memang nggak selalu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan kok yaa..

Ketika saya mau kamu, Tuhan malah kasih kamu buat yang lain..
Ketika saya nggak mau kamu, Tuhan malah kembaliin kamu buat saya..

Kalau saya bahagia, itu karena ada kamu didalamnya..
Kalau saya menangis, itu karena kamu penyebabnya..

Kamu hilang, saya takut. Setengah mati. Semacam rindu sampai mati..
Kamu hadir, saya takut. Setengah mati. Semacam tak ingin ditinggal lagi..


Hey, diluar hujan..
Lihat telunjukku! Mengarah kehatiku! Hujan disini lebih deras..
Ah, tapi bukankah kau dengar isakku tadi?
Aku. Rindu. Kamu....
Kamu dengar itu?
Kamu dengar itu dalam isakku tadi?

Perempuan bodoh ini merindumu..
Merindu kecupmu. Merindu pelukmu. Merindu apapun yang membuatku tersedu..

Perempuan bodoh ini. Merindu. Pada apapun. Yang berbau. Kamu.
Perempuan bodoh ini. Mencintaimu. Tanpa malu. Selalu.
Ingat ya! SELALU!

Kamu. Hujan. Dihati. Saya.

Taken from here

Senin, 03 Januari 2011

House of Danar Hadi

Beberapa waktu yang lalu, kami (saya & pacar) jalan-jalan ke House of Danar Hadi. Sebuah museum batik yang terletak di kota Solo. Beberapa cerita mengatakan tempat ini sangat layak untuk dikunjungi buat mereka yang menyukai wisata budaya. Jadilah kami turut tergoda untuk masuk & melihat-lihat koleksinya.

Saya datang sekitar pukul 11.30. Pertama sampai di pintu masuk, saya agak merasa nggak percaya. Penampakan depan nggak mencerminkan bentuk museum. Lebih mirip disebut butik eksklusif. Tapi ya sudah lah ya, coba masuk saja kedalam. 

Melewati pintu masuk, disambut manis oleh mbak-mbak resepsionis. Tapi sayangnya kami belum bisa masuk ke dalam museum karena semua guide nya masih melayani pengunjung yang ada. Terpaksa kami menunggu sambil berkeliling di ruang tunggu yang mencakup toko itu sendiri. Tempatnya cukup luas. Adem. Wangi. Tapi sayang, nggak boleh ambil foto.
Setelah menunggu sekitar 15menit, salah satu resepsionis bilang, kami sudah boleh masuk. Harga tiketnya termasuk murah. Cuma Rp. 25.000,00. Untuk pelajar, cukup membayar Rp. 15.000,00  saja. Harga tersebut sudah termasuk guide yang mengantar kita nanti. Murah kan?

Masuk ke dalam museum. Kali ini didepan kami sudah ada sesosok pria yang menyapa kami dengan ramah. Mas Aria namanya. Mas Aria ini yang menemani kami berkeliling museum. Bercerita dengan gayanya yang lucu, sambil sesekali menyelipkan celetukan nyeleneh khas orang Jawa. Ternyata ruang pamernya luas sekali. Saya tertipu oleh tampilan pintu masuk. Terbagi menjadi 11 ruangan dan tiap ruangan memiliki cerita masing-masing. Berhubung nggak boleh ambil foto, jadi saya nggak bisa ikut memamerkan apa yang saya lihat. Intinya, disini dipamerkan koleksi-koleksi batik kuno dari jaman ke jaman. Beberapa kain batik sudah gupis termakan usia. Tapi museum ini tau betul cara menjaga koleksi-koleksinya. Warna-warna nya masih tajam. Nggak pudar sama sekali. Saya saja yang bukan seorang maniak batik bisa mengatakan koleksi batiknya luar biasa cantik. 

Tiba-tiba Mas Aria bilang "mau liat proses mbatik ndak?" yang langsung kami jawab iya sambil menganggukkan kepala. 
Di ruangan membatik itu, penuh pengrajin batik. Sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Tapi mereka super ramah lho. Dan kerena diruang ini boleh foto-foto, kali ini biarkan gambar yang berbicara yaa :) Selamat menikmati :) :)




Empat orang, empat tungku. Eh, satu orang ga keliatan ya? :p

Ini tungku yang dipake untuk melelehkan lilinnya

Ibu ini lucu. Ramah. Dan masih cantik.

Parafin & canting

Banyak kan pengrajinnya :)

Ibu ini sabar sekali menjelaskannya. Dan masih cantik juga :) :)

Boleh "pura-pura" mbatik juga disini

Ini dikerjain mas Aria & ibu-ibu disitu ya!! masih kurang monyong katanya!!

Bagian Batik Cap.

Batik cap dalam proses. Bagian tersulit adalah memastikan garis-garis dititik temunya tidak terputus

Sebagian kecil cap-cap batik. Berat, karena terbuat dari tembaga

Tempat pencucian batik sebelum diwarnai

Tempat pewarnaan batik

Tampak depan. Lebih mirip butik eksklusif

Mulai hobi pamer ketek saya ini....

Ngg, ini pacar.

Wajib yaa, foto outfit yang dipake :D
Maaf ya, kalau gambar-gambarnya nggak terlalu berurutan. Nggak terlalu banyak juga yang bisa difoto. Tapi nggak rugi kok menyisihkan waktu 1,5-2 jam untuk berwisata ketempat ini. Menyenangkan sekali. Sayangnya saya lupa mau foto sama mas Aria. Mungkin lain kali kalo ada kesempatan saya mau main-main kesana lagi :)

Yuk mari, sampai jumpa di jalan-jalan berikutnya....