Jumat, 17 Desember 2010

Aah, aku terkejut

*sigh
(ketauan banget sih mau nulis rentetan keluhan. Pake menghela napas segala)

Saya bukan sosok yang menyukai kejutan. Tapi saya mengakui kalo dalam beberapa hal, saya berharap ada sedikit kejutan yang hadir dalam hidup. Bukan jenis kejutan yang bikin sakit hati, lalu bunuh diri dengan menenggak minyak kemiri. Nggak, bukan itu. Melainkan kejutan yang bisa membuat pipi bersemu merah, senyum dari kuping ke kuping, atau mungkin menyanyikan lagu September Ceria nonstop dari pagi sampai pagi lagi (biarpun sekarang bulan Desember, sih). Saya pengen kejutan seperti itu. Dari kamu

Iya. Perasaan campur aduk seperti itu cuma bisa muncul kalo kamu yang ngomong. Bukan orang lain. Orang lain nggak ngasih kesempatan buat saya jingkrak-jingkrak kegirangan. Nggak bikin saya nahan nangis saking senengnya. Nggak bikin saya lupa kalo saya masih hidup di Bumi.

Didepan orang lain saya harus tau diri. Cuma bisa senyum manis seolah berita itu adalah berita yang wajar. Cuma bisa memberikan ekspresi yang sama seperti ketika mendengar berita "Indra Herlambang bakal dandan jadi Jeng Kelin". Bikin pengen cepet liat tapi setelahnya ya sudah. Tertawa lucu tapi sesudahnya lupa.

Rasanya gelo. Pengen balikin waktu barang sehari 2hari. Pura-pura nggak denger atau tutup kuping pake pembatas jalan sekalian. 

Sayangnya, kalo kata The Rolling Stones, "You can't always get what you want". Well, at least I get what most people want. But, still, I want that feeling! I need that feeling! :(

Do You remember when i left my ring on your place? Then You put it on My ring finger while saying "Wait for the real one.."?
I looovvveeee that feeling.. Sumpah deh! Kamu pasti nggak lihat semburat merah dipipi karena seluruh wajahku memerah setelah kita bercum *eh* tertawa terbahak-bahak saat nonton OVJ. Tapi kalo kamu punya pandangan mata super, kamu bisa melihat senyumku yang sepanjang garis lintang khatulistiwa. Senyum yang cukup panjang untuk membelah bumi menjadi 2, lalu kita tinggal dan beranak didalamnya.

Tapi, ya sudah lah yaa. Nggak ada garis lintang, masih ada garis bujur. Nggak ada jingkrak-jingkrak kegirangan, masih ada gelinjang-gelinjang kenikmatan. Nggak ada September Ceria, masih ada Cinta Satu Malam.

Baidewai, I'm happy. For Us. :) 
*mengabaikan setumpuk skripsi yang belum tersentuh*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar